Tuan mana yang memiliki rasa yang terpenjara, semua bungkam namun bergetar ingin terucapkan.
Mata hati bicara lirih.
Aku ingin dia katanya
Satu persatu cinta menyeruak, tak terbendung sayang semua yang meluap sejadi-jadinya. Wajah malu tertutup rindu.
Aku ingin kamu kataku.
Apa yang salah dari aku, jika aku yang datang terlambat dan dia ada dari awal. Maaf jika aku meminta pilihan, bahwa sejatinya aku ingin kamu. Tapi jika saja kamu mampu memilih.
Aku pun takut. Jika bukan dia yang tersingkir, maka aku diam sediam tanpa suara aku mau kamu. Hanya bisa menjerit sekerasnya dalam bisu.
Maaf jika aku datang,bukan memintamu untuk mendua. Tapi aku mau kamu! itu kataku. Aku ingin kita menjadi satu dalam doa.
Tanpa dia. Itu saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar